Nama Asisten : Melani
Kelompok : VI (enam)
Sesi : I
PLANKTON
OLEH :
EMELIA NASUTION
1204113838
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
LABORATORIUM EKOLOGI
DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum Ekologi Perairan.
Dalam laporan ini saya menjelaskan mengenai pengertian secara umum. Adapuan tujuan saya menulis laporan praktikum ini yang utama adalah untuk memenuhi tugas. Di sisi lain, saya menulis laporan praktikum ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai Plankton.
Saya menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan laporan praktikum ini untuk ke depannya. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Ekologi Perairan.
Pekanbaru, April 2013
Emelia Nasution
KATA PENGANTAR ................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................... ii
LAMPIRAN ....................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat ................................................................. 5
3.2. Bahan dan Alat ....................................................................... 5
3.3. Metode Praktikum .................................................................. 5
3.4. Prosedur Praktikum ................................................................ 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil......................................................................................... 8
4.2. Pembahasan ............................................................................ 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 15
5.2. Saran ....................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran
|
Lampiran Halaman
1. Alat-alat yang digunakan selama praktikum ..................................... 17
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan.
Sumberdaya perairan indonesia sangat kaya akan hasil-hasil laut terutama ikan. Dalam ekosistem perairan Indonesia juga sangat banyak terdapat plankton.
Plankton berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti mengapung, Plankton biasanya mengalir bersama arus laut. Plankton juga biasanya disebut biota yang hidup di mintakat pelagic dan mengapung, menghanyutkan atau berenang sangat lincah, artinya mereka tidak dapat melawan arus dan arah
Plankton adalah setiap organisme hanyut ( hewan, tumbuhan, archaea, atau bakteri ) yang menempati zona pelagik samudera, laut, atau air tawar. Plankton ditentukan oleh niche ekologi mereka dari pada taksonomi filogenetik atau klasifikasi. Mereka menyediakan sumber makanan penting yang lebih besar, lebih dikenal organisme akuatik seperti ikan dan cetacea. Meskipun banyak spesies planktik ( atau bagian plankton lihat di Terminologi ) berukuran mikro dalam ukuran, plankton termasuk organisme meliputi berbagai ukuran, termasuk organisme besar seperti ubur-ubur (Sidiq. 2008).
Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis plankton di waduk FAPERIKA UR dan sebagai informasi mengenai plankton bagi para pembaca, khususnya mahasiswa FAPERIKA UR juga untuk memenuhi tugas laporan hasil praktikum Ekologi Perairan mengenai Plankton.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui seberapa banyak jenis plankton yang ada diwaduk FAPERIKA UR. Kita juga dapat memahami langkah-langkah untuk mengidentifikasi plankton disuatu perairan sehingga juga dapat dilakukan pada area yang lainnya. Tak hanya itu, penulisan makalah ini juga dapat menambah wawasan atau pengetahuan kita bagaimana cara membedakan antar jenis plankton sehingga dan dapat meningkatkan pemahaman praktikan tentang jenis-jenis plankton.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas suatu perairan terutama perairan menggenang dapat ditentukan berdasarkan fluktuasi populasi plankton yang akan mempengaruhi tingkatan trofik perairan tersebut. fluktuasi dari populasi plankton sendiri dipengaruhi terutama oleh perubahan berbagai faktor lingkungan .salah satu faktor yang dapat mempengaruhi populasi plankton adalah ketersediaan nutrisi di suatu perairan. unsur nutrisi berupa nitrogen dan fosfor yang terakumulasi dalam suatu perairan akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi fitoplankton dan proses ini akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang dapat menurunkan kualitas suatu perairan (Uun, 2006).
Plankton mempunyai massa yang aktif yang mirip dengan organisme tingkat tinggi, dimana untuk phytoplankton akan terdapat dalam jumlah besar pada siang hari dan zooplankton pada malam hari. (Fajri, 2013).
Penyumbang oksigen planet Bumi selama ini yang kita tahu adalah pohon, tapi pada kenyataannya ternyata plankton lah ayang merupakan penyumbang oksigen terbesar di planet Bumi. Pohon hanya menumbang oksigen sebesar 20% untuk Planet Bumi. Pohon berguna untuk mitigasi (mengurangi) karbondioksida yang ada di bumi. (http://adityaaqbari.blogspot.com/2010/12/penyumbang-oksigen-terbesar-bagi-bumi.html).
Menurut Nontji (2005), plankton adalah organisme yang hidupnya melayang atau mengambang di dalam air. Kemampuan geraknya, kalaupun ada, sangat terbatas hingga organisme tersebut terbawa oleh arus namun, mempunyai peranan penting dalam ekosistem laut, karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya. Selain itu hampir semua hewan laut memulai kehidupannya sebagai plankton terutama pada tahap masih berupa telur dan larva.
Klasifikasi dalam biologi membedakan plankton dalam dua kategori utama yaitu fitoplankton yang meliputi semua hubungan renik dan zooplankton yang meliputi hewan yang umumnya renik (Rutter, 1973 dalam Sahrainy, 2001).
Walaupun Plankton potensial berbahaya menyebar luas secara geografis dan hal ini mengidentifikasikan adanya kisaran yang luas terhadap toleransi suhu, tetapi spesies alga potensial berbahaya daerah tropik mempunyai toleransi yang rendah terhadap perubahan suhu. Kisaran suhu optimal bagi spesies alga potensial berbahaya adalah 250–300 C dan kemampuan proses fotosintesis akan menurun tajam apabila suhu perairan berada di luar kisaran optimal tersebut (Gross dan Enevoldsen, 1998 dalam Gosari, 2002).
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Ekologi Perairan mengenai Palnkton dilaksanakan padahari Selasa, 26 Maret 2013 pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB bertempat di Waduk FAPERIKA UR dan di Laboratorium Ekologi dan Manajemen Lingkungan Perairan UR, Kampus Bina Widya KM.12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air sampel, sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah planktonnet, mikroskop binokuler, objek glass, cover glass, buku identifiksi plankton, pipet tetes, ember
dan kalkulator ( yang memiliki log).
3.3 Metodelogi Praktikum
Adapun metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode survey, yakni penelitian langsung ke lokasi dengan menggunakan analisis secara ek situ.
3.4 Prosedur Praktikum
Sebelum praktikum dimulai, asisten menjelaskan cara menggunakan alat-alat yang akan digunakan nantinya. Asisten juga menjelasakan cara perhitungan kelimpahan atau pencacahan plankton. Kemudian, asisten beserta praktikan pergi menuju waduk sambil membawa alat-alat yang dibutuhkan untuk segera melakukan penelitian.
PENGAMBILAN SAMPEL PLANKTON
Pertama sekali siapkan alat-alat yang akan digunakan, seperti planktonnet, emeber dan botol. Kemudian tentukan lokasi pengambilan sampel plankton. Setelah lokasi ditemukan, maka ambil air dengan menggunakan ember lalu saring menggunakan planktonnet. Begitulah seterusnya hingga air yang disaring mencapai sepuluh ember. Setelah sampel yang diambil mencukupi, maka bawa air hasil saringan tadi ke laboratorium untuk diamati jenis plankton apa yang terdapat pada air sampel tersebut dengn menggunakan mikroskop.
PENENTUAN JENIS PLANKTON
Siapakan bahan dan alat yang akan digunakan, seperti air samapal hasil saringan dengan menggunakan planktonnet, mikroskop, objek glass, cover glass, pipet tetes dan buku identifikasi plankton. Ambil satu tetes air sampel dengan menggunakan pipet tetes lalu taruh di objek glass, stelah itu tutup objek glass dengan cover glass lalu taruh ditempat objek glass pada mikroskop. Tentukan perbesaran dan atur posisi objek glass sedemikian rupa hingga terlihat plankton yang terkandung pada air sampel tadi. Namun, jika plankton tak juga terlihat pada air sampel, ganti air sampel yang ada di objek glass dengan air sampel yang baru yang ada di botol. Lalu bersihkan objek glass dari air sampel yang tidak ditemukan plankton tadi, dan teteskan kembali air sampel ke objek glass dan amati kembali menggunakan mikroskop. Setelah plankton ditemukan, maka sesuaikan bentuk plankton dengan yang ada di buku identifikasi plankton. Setelah sesuai, gambarkan pada lembar kerja praktikum. Jangan lupa tuliskan juga nama kelas, jenis dan berapa jumlah yang ditemukan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum mengenai plankton adalah sebagai berikut,
| | |
Kelas : Cholorophycae | Kelas : Phyrropcae | |
Nama Jenis : Pediastrum duplex meyen | Nama Jenis : Dissodinium lunula dengan spora-sporanya | |
Jumlah ditemukan : 1 | Jumlah ditemukan : 1 | |
Kelas : Rotatoricae | Kelas :Xantrophycae | |
Nama Jenis : Rotifera neptunius | Nama Jenis : Bolrydiococcus braunii pascher | |
Jumlah ditemukan : 5 | Jumlah ditemukan : 1 | |
Kelas : Platomae | Kelas : Phyrophyae | |
Nama Jenis : Nitzschia carvula | Nama Jenis : P. Ballense | |
Jumlah ditemukan : 1 | Jumlah ditemukan : 7 |
Hasil perhitungan untuk menentukan nilai kelimpahan plankton adalah sebagai berikut,
No. | Jenis yang ditemukan | Jumlah ditemukan (sel atau individu*) | Nilai Kelimpahan (N)sel/L atau ind/L* | |
1 | A | 1 | 16,66 | |
2 | B | 1 | 16,66 | |
3 | C | 5 | 83,3 | |
4 | D | 1 | 16,66 | |
5 | E | 1 | 16,66 | |
6 | F | 7 | 116,62 |
Hasil perhitungan indeks keragaman jenis adalah sebagai berikut,
No. | Kelimpahan (ni) | pi = ni/N | log pi | log 2.pi | pi.log2 pi |
1 | A | 16,66 | 0,0625 | -1,204 | -3,999 |
2 | B | 16,66 | 0,0625 | -1,204 | -3,999 |
3 | C | 83,3 | 0,3125 | -0,505 | -1,677 |
4 | D | 16,66 | 0,0625 | -1,204 | -3,999 |
5 | E | 16,66 | 0,0625 | -1,204 | -3,999 |
6 | F | 11,62 | 0,4375 | -0,359 | -1,192 |
Total | N= 266,56 | -2,041 |
Nilai indeks H’ =
= - (-2,041)
=2,041
Kesimpulan : keragaman jenis plankton di waduk FAPERIKA UR adalah sedang.
Hasil perhitungan indeks dominasi jenis adalah sebagai berikut,
No. | Nama Jenis | Kelimpahan (ni) | (ni/N) = pi | (ni/N)2 = pi2 |
1 | A | 16,66 | 0,0625 | 0,0039063 |
2 | B | 16,66 | 0,0625 | 0,0039063 |
3 | C | 83,3 | 0,3125 | 0,0976563 |
4 | D | 16,66 | 0,0625 | 0,0039063 |
5 | E | 16,66 | 0,0625 | 0,0039063 |
6 | F | 116,62 | 0,4375 | 0,1914063 |
Total | N= 266,56 | ∑ =1,183 |
Kesimpulan : Nilai indeks dominasi adalah 1,183, artinya ada jenis plankton yamg mendominasi diperairan waduk FAPERIKA UR.
4.2 Pembahasan
Pada saat melakukan pengamatan jenis-jenis plankton yang ada di waduk FAPERIKA UR, ditemukan berbagai jenis plankton seperti Pediastrum duplex meyen sebanyak 1, Bolrydiococcus braunii poscher sebanyak 1, Nitzschi curvula sebanyak 1, P baliense sebanyak 7, Rotifera neptunius sebanyak 5, dissodinium lunula sebanyak 1. Dari berbagai jenis plankton yang ditemukan, menandakan bahwa waduk di FAPERIKA UR masih baik karena masih terdapat banyak jenis plankton. Karena, kualitas suatu perairan dapat dikatakan baik atau buruk dapat dilihat dari jumlah jenis plankton yang terdapat diperairan tersebut.
Dalam perhitungan untuk menentukan kelimpahan plankton menggunakan rumus menurut APHA, AWWA, WEF (1989) yakni sebagai berikut
N= Z .
Ket :
N = Kelimpahan plankton (sel/L)
V = Volume air yang disaring (25L)
X = Volume air yang tersaring (125 mL)
Y = Volume 1 tetes pipet (0,o5 mL)
Z = Jumlah individu yang ditemukan (sel)
Dalam perhitungn ini, nilai X=125, nilai Y= 0,15dan nilai V=50
Maka, didapat hasilnya adalah sebagai berikut
No. | Jenis yang ditemukan | Jumlah ditemukan (sel atau individu*) | Nilai Kelimpahan (N)sel/L atau ind/L* | |
1 | A | 1 | 16,66 | |
2 | B | 1 | 16,66 | |
3 | C | 5 | 83,3 | |
4 | D | 1 | 16,66 | |
5 | E | 1 | 16,66 | |
6 | F | 7 | 116,62 |
Dalam perhitungan indeks keragaman jenis menggunakan rumus menurut Shannon-Winne (dalam Odum, 1971) yang disimbolkan dengan H’, yakni sebagai berikut
H’ = pi log2 pi
Ket :
Log2 = 3,321928
pi = ni/N, dimana N= total nilai kelimpahan
Log2 pi = log dari nilai pi
pi log2 pi = pi (log2 pi)
maka, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut,
No. | Kelimpahan (ni) | pi = ni/N | log pi | log 2.pi | pi.log2 pi |
1 | A | 16,66 | 0,0625 | -1,204 | -3,999 |
2 | B | 16,66 | 0,0625 | -1,204 | -3,999 |
3 | C | 83,3 | 0,3125 | -0,505 | -1,677 |
4 | D | 16,66 | 0,0625 | -1,204 | -3,999 |
5 | E | 16,66 | 0,0625 | -1,204 | -3,999 |
6 | F | 11,62 | 0,4375 | -0,359 | -1,192 |
Total | N= 266,56 | -2,041 |
Nilai indeks H’ =
= - (-2,041)
=2,041
Dalam perhitungan indeks dominasi jenis (C’) menggunakan rumus menuut Simpson (dalam Odum, 1971), yakn sebagai berikut
C=
Ket :
ni = banyaknya individu yang ditemukan
N = jumlah ni = ∑ ni
Maka, didapatkan hasil sebagai berikut
No. | Nama Jenis | Kelimpahan (ni) | (ni/N) = pi | (ni/N)2 = pi2 |
1 | A | 16,66 | 0,0625 | 0,0039063 |
2 | B | 16,66 | 0,0625 | 0,0039063 |
3 | C | 83,3 | 0,3125 | 0,0976563 |
4 | D | 16,66 | 0,0625 | 0,0039063 |
5 | E | 16,66 | 0,0625 | 0,0039063 |
6 | F | 116,62 | 0,4375 | 0,1914063 |
Total | N= 266,56 | ∑ =1,183 |
Nilai indeks C’=
= (pi)2
Maka, nilai indeks C’ = 1,183
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah diadakannya praktikum mengenai plankton di waduk FAPERIKA UR, didapatkan hasil bahwa terdapat banyak plankton yang hidup di waduk tersebut. Ini menandakan bahwa waduk FAPERIKA UR belum tercemar karena plankton merupakan suatu indicator untuk menduga kualitas perairan apakah masih jernih atau sudah tak jernih (tercemar).
5.2 Saran
Demi menjaga kualitas air di waduk FAPERIKA UR, diharapkan kepada semua pihak agar tidak mencemari air yang ada diwaduk tersebut. Kualitas air diwaduk saat ini adalah baik, namun apabila tidak dijaga akan berkurang kualitasnya. Maka, marilah bersama-sama kita jaga agar air di waduk tersebut tetap lestari dan tidak tercemar.
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, Nur El dan Agustina. 2013. Penuntun Praktikum dan Lembar Kerja Praktikum Ekologi Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UR. Pekanbaru.
Musa dan Uun. 2006. Diktat Limnologi. UB. Malang
Nontji, Anugrah. 2005. Laut Nusantara Djambatan. Jakarta.
Sahriany, S. 2001. Studi Komposisi dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Karbino Kepulauan Sembilan Kabupaten Sinjai. Skripsi. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.